Ini sebenarnya Sekuel My Shadow
Hope you like it ^^
Namaku Mia, usiaku 24 tahun, aku
seorang photografer sekaligus designer, aku bekerja pada sebuah biro
advertising di kota metropolitan..
Satu-satunya yang mewarnai
hidupku hanya hasil jepretan fotoku dan desain karyaku.. selebihnya hidupku
hanya antara hitam dan putih.. abu-abu, suram, membosankan..
aku seorang diri di dunia
ini, introvert terhadap siapapun.. lalu bagaimana dengan keluargaku? Mereka tidak
ada.. aku tidak ingat dimana mereka berada dan darimana asalku..
Aku hanya ingat sedikit
mengenai masa kecilku di sebuah mansion mewah bersama seseorang yang kupanggil “ibu”
tapi entahlah.. ingatanku kabur.. aku hanya ingat sebatas usiaku 15 tahun sudah
berada di panti asuhan.. haha
itulah sedikit ceritaku yang
sangat membosankan..
Pagi ini aku mendengar berita
bahwa salah satu penghuni apartemen yang kutinggali ini mati terbunuh dengan luka tusuk dibagian
leher dan kulitnya disayat-sayat, cukup menyedihkan, aku mengenal orang ini, dia adalah Jessy rekan
kerjaku yang kadang jail dan banyak omong, sering membuatku jengkel sih tapi
pasti akan terasa sepi jika dia tidak ada..
yang mengherankan adalah
tidak ada bukti kehilangan harta apapun di kamarnya hanya sisa-sisa perlawanan
dari korban.. Polisi mengira bahwa dia dibunuh oleh orang terdekatnya munkin
pacarnya.. begitu spekulasi yang kudengar.. tapi aku tidak begitu peduli.. hanya saja kematian
mengerikan itu membuat beberapa penghuni disini pindah..
Aku? Aku tidak terusik dengan
hal itu, aku hanya peduli pada camera ku, selintas kupandangi cameraku.. ah
ternyata ada sedikit goresan.. dan aku tidak ingat bekas apa itu.. rupanya
sudah terlalu lama benda ini menemani karir dan hidupku hingga sudah mulai
usang.
~~~
Seminggu berlalu, seperti
biasa.. membosankan.. beberapa penghuni telah pindah dari apartemen ini, tetapi
ada juga yang tetap tinggal disini seperti aku, misalnya tetanggaku, Wenly.. sore ini dia
menyapaku
“Kak Mia, baru pulang?” sapa
gadis bernama Wenly itu
“iya” kujawab seperlunya
sambil tersenyum datar
“pekerjaan kaka berat juga ya
sepertinya, tapi sepertinya menyenangkan ya.. aku juga ingin jadi fotografer
seperti kaka” oceh nya, dan kupikir dia mulai mengoceh dan mulai mengganggu juga
“ah biasa saja, ya semoga
kamu bisa menjadi apa yang kamu impikan” jawabku tersenyum lembut walau terpaksa
“iya kaka, oiya kaka boleh
aku melihat foto-foto karya kaka?” tanyanya sambil sedikit merayu dengan mata
manisnya
“ah.. karyaku tidak begitu
menarik” sergahku, menolak halus
“tidak apa-apa kaka.. boleh
yaaa” rayunya kemudian, aku kemudian mempersilahkan dia masuk kamarku
“ah baiklah.. silakan masuk”
jawabku tersenyum walaupun malas..
Satu dinding kamarku penuh
dengan foto hasil jepretanku, membuat Wenly berdecak kagum..
“wah keren banget
foto-fotonya ka..” pujinya dengan mata berbinar menyusuri setiap potret yang
ada kupajang disana.. aku hanya menanggapinya dengan tersenyum ringan saja dan kadang
menjawab.. “biasa saja koq” tapi itu tidak mengurangi semangatnya untuk tetap memuji karyaku, walau agak berlebihan sih..
“ah kaka, serius ini
bagus-bagus.. kapan-kapan aku ingin jadi fotomodel kaka jika boleh.. hehe”
Pintanya yang entah basa basi
atau sungguhan, karena aku jarang memotret manusia dengan gaya fotogenic aku
hanya memotret alam, benda atau hal-hal natural dari manusia seperti kebudayaan
dan lain-lain.
“ah aku jarang memotret model”
jawabku singkat
“tidak apa-apa, jika kaka
berubah pikiran aja” tanggapnya kemudian
Perbincangan kami berlanjut
seputar foto dan semua karya-karyaku.. membosankan memang bagiku.. membosankan
jika berinteraksi dengan orang lain.. entah kenapa.
~~~
Hari sudah pagi dan aku
terusik dengan suara ramai disekitar apartemen..
Aku bangun dan mengucek
mataku kemudian langsung melihat keluar melalui jendela.. hah rupanya ada beberapa mobil polisi,
ambulan dan kerumunan orang-orang.. sial sekali ini masih jam 6 dan sudah
ribut-ribut
Aku keluar dan mencari tahu
apa yang terjadi, rupanya seseorang telah terbunuh di apartemen ini.. dan orang
itu adalah Wenly.. Damn baru saja tadi malam kita mengobrol.. anak itu sungguh
ceria dan dia ingin menjadi foto modelku tapi sayang keburu meninggal.. hah! aku
mulai terusik dengan emosi dan kekecewaan atas kejadian disini.. kasusnya
hampir sama dengan korban minggu lalu, Jessy rekan kerjaku.. tidak ada harta yang dicuri dan korban
dibunuh dengan sadis, Wenly ditemukan dengan puluhan tusukan dan sayatan di
tubuhnya, diduga dia dibunuh terlebih dahulu sebelum akhirnya di sayat-sayat
seperti itu.. hmm artistik!
Ah kenapa aku malah berfikir
seperti itu.. aku bisa gila jika
memikirkan hal seperti ini terus.. aku memutuskan untuk mengabaikan hal ini dan
fokus bekerja.. beberapa penghuni apartemen ini pun makin banyak yang pindah
dari sini..
Aku juga berniat pindah tapi
aku masih belum sempat membereskan semua propertiku
Ah tapi mungkin isu seperti
ini akan hilang sendirinya, lagipula orang sendirian seperti aku tidak pernah
punya masalah dengan orang lain.. jadi untuk apa aku takut.. biasanya pembunuhan
sadis seperti itu motifnya adalah dendam (menurut beberapa berita yang kubaca
sih itu juga)..
Berhari-hari berlalu dari
kematian Wenly bahkan hampir 2 minggu.. dan kurasa isu belum reda juga.. bahkan ada
salah satu penghuni yang mengatakan ada hantu gentayangan malam hari, diyakin hantu Wenly atau Jessy..
Aku sih kurang begitu percaya
Sampai suatu hari, Erica
salah satu penghuni disini juga bercerita padaku melihat hantu gentayangan di
lorong apartemen malam hari memakai gaun serba hitam.. cukup mengerikan
kedengarannya
Erica menghampiriku yang
sedang duduk di Balkon, aku memang cukup mengenal beberapa penghuni disini
hanya saja tidak akrab.. tapi mereka selalu menyapaku
“Kak Mia.. kaka sudah dengar
hantu yang ada disini?” ceritanya dengan nada serius
“ah belum, aku baru dengar dari kamu
saja barusan” jawabku agak santai walaupun dalam hati ada perasaan ngeri
“ih kaka, sebenernya aku juga
sudah liat beberapa malam yang lalu.. ngeri banget kaka” katanya dengan nada
sedikit manja dan ketakutan
“wah kalo kamu benar-benar
melihatnya ya lumayan menakutkan juga ya, mungkinkan itu Wenly atau Jessy ya?”
jawabku dengan sedikit spekulasi kecil
“mungkin saja sih ka, ah iya
ka.. aku lihat beberapa malam yg lalu dia menuju arah kamar kaka” katanya lagi,
membuatku syok saja.. jantungku berdebar kencang
“wah.. mana mungkin.. ah kamu
yang benar saja” jawabku agak sedikit khawatir
“iya sih ka, tapi kupikir
namanya hantu bisa berkeliling kemana saja ya.. ah jadi serem pengen pindah”
serunya sedikit ketakutan
“mudah-mudahan saja dia tidak
mengganggu kita ya.. selama ini kita tidak punya masalah dengan Wenly maupun
Jessy.. jadi kalau itu salah satu hantu mereka, munkin dia hanya kangen tempat
ini saja.. tapi tidak akan mengganggu kita.. sepertinya” jawabku menenangkan
diri dan menenangkan Erica juga
Obrolan kitapun berlanjut ke
arah hal-hal yang lebih ringan akhirnya, dan Erica sudah mulai berkurang
takutnya.
Aku kembali ke kamarku
sendiri.. ada perasaan ngeri juga, jika yang dikatakan Erica benar.. tapi aku
coba untuk tidak terlalu memikirkannya dan mencoba tidur..
~~~
Lagi.. terbangun di pagi hari
dengan suara sirine polisi, ambulan dan kerumunan orang-orang
Kali Ini yang menjadi korban
pembunuhan sadis adalah Erica. What the fuck!
Aku mulai frustasi.. aku rasa
tempat ini bukan digentayangi hantu tapi pembunuh berantai.. dan siapa tahu aku
berikutnya.. tidak tanggung-tanggung.. kali ini bukan saja Erica yang jadi
Korban, tapi kekasih Erica yang kebetulan ada di kamar itu bersama Erica
menjadi korban yang tidak kalah sadisnya..
Lehernya ditusuk, kulitnya
disayat-sayat, diperkirakan Pacar Erica berusaha menyelamatkan Erica dan sempat
melakukan perlawanan sehingga ada luka memar di kepalanya bekas ditimpa benda
keras..
Setelah mendapat informasi
dari polisi, aku kembali kekamar mengunci diri.. merasa ragu untuk keluar
Entah mengapa aku sangat
takut..
Kemudia aku menenangkan diri
dengan membasuh kepalaku
Shit! Apa yang terjadi dengan
tempat ini? Mengapa ada pembunuhan berantai disini..
Aku memutuskan untuk mandi
dan mengemasi barang-barangku.. kali ini aku tidak akan bekerja.
Badanku terasa lelah dan
sakit, aku merasa stress yang menimpaku akhir-akhir ini semakin membuat badanku kurang
fit sehingga otot menjadi tegang dan terdapat memar-memar dikulit termasuk di bagian pundak.. ah
rupanya aku jangan terlalu memikirkan kasus ini, selama aku pindah secepat
mungkin dari sini sebelum malam tiba.. aku pasti aman.. pikirku demikian karena
pembunuhan selalu terjadi malam hari ketika orang-orang tertidur..
~~~
Akhirnya aku menemukan
apartemen baru.. sejenak istirahat tanpa mempedulikan semua propertiku.. kubiarkan
saja tergelatak dalam kotak, aku istirahat saja dulu sebelum menata kembali
semua barangku itu..
~~~
Beberapa hari berlalu Aku bekerja
seperti biasa, dan aku sedikit mendengar kabar tentang apartemen itu telah
kosong.. aku merasa kasihan dengan pemilik apartemen.. gara-gara pembunuhan
berantai.. kini dia kehilangan pendapatan..
Aku sebenarnya tak mau terlalu mempedulikan,
hanya terpikir bahwa sekarang tempat tinggalku lumayan tenang, memang
kadang kudengar pembunuhan serupa masih terjadi tapi hanya mendengar lewat berita televisi saja..
kadang menimpa sopir taxi kadang menimpa karyawati yang baru pulang tengah
malam sendirian.. dibunuh ditempat sepi.. ah ngeri juga lumayan.. kalau begitu
aku benar-benar harus menghindari pulang malam.
~~~
Satu bulan berlalu, siang ini
aku bekerja dikantor seperti biasa.. kaget sekali tiba-tiba ada penggeledahan
di kantor.. aku heran ada apa sebenarnya.. rupanya para polisi itu mencari aku.
Hah!
Polisi-polisi itu menemukan
nametag ku di dekat lokasi kejadian pembunuhan.. awalnya aku gugup namun kemudian kujelaskan bahwa tempat itu memang jalanan yang sering
kulewati ketika pulang kerja dan kebetulan tali nametag nya sudah longgar jadi bisa saja
terjatuh..
Setelah banyak bediskusi dan
mengiterogasi akhirnya polisi-polisi itu pergi
“terimakasih atas
kerjasamanya nona Mia, lain kali hati-hati jangan terlalu pulang malam” kata
polisi itu sebelum pamit
Aku menggangguk tanda
mengerti.
~~~
Setibanya dikamarku, aku merasa
tenang sekarang, selama aku berhati-hati mungkin aku tidak akan kenapa-napa
pikirku, terlintas dalam pikiranku kengerian yang dirasakan korban-korban
pembunuhan itu.. ah tapi sudahlah.. aku hanya ingin beristirahat dan menata
properti-propertiku kembali setelah sekian lama tidak kurapikan..
Aku membuka satu kotak penuh
foto kemudian aku melihat satu persatu untuk di tata di dinding… aku juga
menemukan beberapa memory card yang mungkin berisi foto-foto yang tidak bisa
kuingat lagi berapa jumlahnya.. aku berfikir akan memeriksa memory ini satu
persatu, jika ada yang bagus akan kucetak lagi.. aku sangat bersemangat jika
soal foto-foto
Setelah menata beberapa foto
di dinding.. cukup melelahkan juga, aku kemudian berniat memeriksa memory -
memory itu.. sebenarnya semuanya ada label kode di setiap memory itu yang
menunjukkan kategori potret yang diambil, tapi ada satu memory yang tidak
berlabel.. aku lupa memory apa ini.. kemudian aku penasaran dengan satu memory tanpa nama ini.. dan kuperiksa isinya di laptopku..
Aku terhentak kaget..
Keringat dingin menyelimuti
tubuhku.. jantungku berdebar sangat kencang
Sesaat aku kembali dengan
memory yang tiba-tiba berputar di kepalaku 9 tahun lalu yang menemukan ibuku tewas berlumuran darah di
kamar mandi rumahku dan aku mengingat dengan jelas bagaimana aku membunuhnya, menusuknya berkali-kali hingga ayahku kaget melihatku dan akhirnya akupun membunuh ayahku..
dalam usia yang sangat muda aku telah membunuh ayah dan ibuku sendiri.. dan
hatiku merasa puas dan ingin terus melihat bagaimana hasil karyaku menyayat
kulit orang tuaku sendiri.. aku melukisnya.. tapi hasil lukisanku yang kusimpan dan sesekali kulihat sempat dirampas
oleh penjaga panti asuhan..
Aku membenci orang tuaku karena mereka sering menekanku dengan berbagai aturan, tata krama dan kedisiplinan yang berlebihan.. hanya karena kita dari keluarga terpandang, kita harus tetap terlihat terpandang, harus pintar, disiplin dan berwibawa..
Mereka sering memarahiku
ketika aku terlihat bermain dan menyia-nyiakan waktu belajarku
Aku tidak tahan dengan
aturan-aturan itu, dan sering kudengar mereka bertengkar masalah pendidikanku dan bertengkar masalah-masalah kecil.. keluarga yang selalu ingin
terlihat perfect tapi sebenarnya sangat tertekan..
(Memory itu berisi foto-foto
korban yang dibunuh, dan isinya puluhan korban)
~~~
THE END
ga enak bgt, endingnya gantung
BalasHapusgmn proses si Mia bisa jd psikopat kaya gt
dan itu knp ga bisa ditemuin sama polisi?
ini emang sepenggal cerita mini
BalasHapuskalo detail ya masuknya novel ntar
detailnya bisa kebayang sama setiap pembaca..
boleh menduga-duga boleh berspekulasi tentang detail kejadian ^^
thanks for reading >,<
o gt..
Hapustp lebih asik kalo proses pembunuhannya diceritain
biar lebih mantap :))
ah terlalu mengerikan ^^
Hapusjarang sih nulis yang terlalu mengerikan..
kalo saya lebih ke permainan psikologi aja ^^
tp thanks sarannya, mungkin lain kali dicoba ^^b
keren cece...
BalasHapusbiarpun singkat tp bagus, tapi foto'y bikin kaget ^^"
Makasi :3
Hapusah itu sengaja pake gambar itu XD
Agak serem juga ._.
BalasHapuskeep writing sist
Jadi Mia itu Psikopat sekaligus doble personality gitu ya.. dia ga inget waktu bunuhin korban2nyah
BalasHapusO.O
Sugoi!
bikin cerita romantis juga donk :)
BalasHapus