https://twitter.com/evachimaru

Kamis, 18 Oktober 2012

Shadow


Ini sebenarnya Sekuel My Shadow
Hope you like it ^^

Namaku Mia, usiaku 24 tahun, aku seorang photografer sekaligus designer, aku bekerja pada sebuah biro advertising di kota metropolitan..
Satu-satunya yang mewarnai hidupku hanya hasil jepretan fotoku dan desain karyaku.. selebihnya hidupku hanya antara hitam dan putih.. abu-abu, suram, membosankan..
aku seorang diri di dunia ini, introvert terhadap siapapun.. lalu bagaimana dengan keluargaku? Mereka tidak ada.. aku tidak ingat dimana mereka berada dan darimana asalku..
Aku hanya ingat sedikit mengenai masa kecilku di sebuah mansion mewah bersama seseorang yang kupanggil “ibu” tapi entahlah.. ingatanku kabur.. aku hanya ingat sebatas usiaku 15 tahun sudah berada di panti asuhan.. haha
itulah sedikit ceritaku yang sangat membosankan..
Pagi ini aku mendengar berita bahwa salah satu penghuni apartemen yang kutinggali ini mati terbunuh dengan luka tusuk dibagian leher dan kulitnya disayat-sayat, cukup menyedihkan, aku mengenal orang ini, dia adalah Jessy rekan kerjaku yang kadang jail dan banyak omong, sering membuatku jengkel sih tapi pasti akan terasa sepi jika dia tidak ada..
yang mengherankan adalah tidak ada bukti kehilangan harta apapun di kamarnya hanya sisa-sisa perlawanan dari korban.. Polisi mengira bahwa dia dibunuh oleh orang terdekatnya munkin pacarnya.. begitu spekulasi  yang kudengar.. tapi aku tidak begitu peduli.. hanya saja kematian mengerikan itu membuat beberapa penghuni disini pindah..

Aku? Aku tidak terusik dengan hal itu, aku hanya peduli pada camera ku, selintas kupandangi cameraku.. ah ternyata ada sedikit goresan.. dan aku tidak ingat bekas apa itu.. rupanya sudah terlalu lama benda ini menemani karir dan hidupku hingga sudah mulai usang.

~~~
Seminggu berlalu, seperti biasa.. membosankan.. beberapa penghuni telah pindah dari apartemen ini, tetapi ada juga yang tetap tinggal disini seperti aku, misalnya tetanggaku, Wenly.. sore ini dia menyapaku
“Kak Mia, baru pulang?” sapa gadis bernama Wenly itu
“iya” kujawab seperlunya sambil tersenyum datar
“pekerjaan kaka berat juga ya sepertinya, tapi sepertinya menyenangkan ya.. aku juga ingin jadi fotografer seperti kaka” oceh nya, dan kupikir dia mulai mengoceh dan mulai mengganggu juga
“ah biasa saja, ya semoga kamu bisa menjadi apa yang kamu impikan” jawabku tersenyum lembut walau terpaksa
“iya kaka, oiya kaka boleh aku melihat foto-foto karya kaka?” tanyanya sambil sedikit merayu dengan mata manisnya
“ah.. karyaku tidak begitu menarik” sergahku, menolak halus
“tidak apa-apa kaka.. boleh yaaa” rayunya kemudian, aku kemudian mempersilahkan dia masuk kamarku
“ah baiklah.. silakan masuk” jawabku tersenyum walaupun malas..
Satu dinding kamarku penuh dengan foto hasil jepretanku, membuat Wenly berdecak kagum..
“wah keren banget foto-fotonya ka..” pujinya dengan mata berbinar menyusuri setiap potret yang ada kupajang disana.. aku hanya menanggapinya dengan tersenyum ringan saja dan kadang menjawab.. “biasa saja koq” tapi itu tidak mengurangi semangatnya untuk tetap memuji karyaku, walau agak berlebihan sih..
“ah kaka, serius ini bagus-bagus.. kapan-kapan aku ingin jadi fotomodel kaka jika boleh.. hehe”
Pintanya yang entah basa basi atau sungguhan, karena aku jarang memotret manusia dengan gaya fotogenic aku hanya memotret alam, benda atau hal-hal natural dari manusia seperti kebudayaan dan lain-lain.
“ah aku jarang memotret model” jawabku singkat
“tidak apa-apa, jika kaka berubah pikiran aja” tanggapnya kemudian
Perbincangan kami berlanjut seputar foto dan semua karya-karyaku.. membosankan memang bagiku.. membosankan jika berinteraksi dengan orang lain.. entah kenapa.

~~~
Hari sudah pagi dan aku terusik dengan suara ramai disekitar apartemen..
Aku bangun dan mengucek mataku kemudian langsung melihat keluar melalui jendela.. hah rupanya ada beberapa mobil polisi, ambulan dan kerumunan orang-orang.. sial sekali ini masih jam 6 dan sudah ribut-ribut
Aku keluar dan mencari tahu apa yang terjadi, rupanya seseorang telah terbunuh di apartemen ini.. dan orang itu adalah Wenly.. Damn baru saja tadi malam kita mengobrol.. anak itu sungguh ceria dan dia ingin menjadi foto modelku tapi sayang keburu meninggal.. hah! aku mulai terusik dengan emosi dan kekecewaan atas kejadian disini.. kasusnya hampir sama dengan korban minggu lalu, Jessy rekan kerjaku.. tidak ada harta yang dicuri dan korban dibunuh dengan sadis, Wenly ditemukan dengan puluhan tusukan dan sayatan di tubuhnya, diduga dia dibunuh terlebih dahulu sebelum akhirnya di sayat-sayat seperti itu.. hmm artistik!
Ah kenapa aku malah berfikir seperti itu..  aku bisa gila jika memikirkan hal seperti ini terus.. aku memutuskan untuk mengabaikan hal ini dan fokus bekerja.. beberapa penghuni apartemen ini pun makin banyak yang pindah dari sini..
Aku juga berniat pindah tapi aku masih belum sempat membereskan semua propertiku
Ah tapi mungkin isu seperti ini akan hilang sendirinya, lagipula orang sendirian seperti aku tidak pernah punya masalah dengan orang lain.. jadi untuk apa aku takut.. biasanya pembunuhan sadis seperti itu motifnya adalah dendam (menurut beberapa berita yang kubaca sih itu juga)..

Berhari-hari berlalu dari kematian Wenly bahkan hampir 2 minggu.. dan kurasa isu belum reda juga.. bahkan ada salah satu penghuni yang mengatakan ada hantu gentayangan malam hari, diyakin hantu Wenly atau Jessy..
Aku sih kurang begitu percaya
Sampai suatu hari, Erica salah satu penghuni disini juga bercerita padaku melihat hantu gentayangan di lorong apartemen malam hari memakai gaun serba hitam.. cukup mengerikan kedengarannya
Erica menghampiriku yang sedang duduk di Balkon, aku memang cukup mengenal beberapa penghuni disini hanya saja tidak akrab.. tapi mereka selalu menyapaku
“Kak Mia.. kaka sudah dengar hantu yang ada disini?” ceritanya dengan nada serius
“ah belum, aku baru dengar dari kamu saja barusan” jawabku agak santai walaupun dalam hati ada perasaan ngeri
“ih kaka, sebenernya aku juga sudah liat beberapa malam yang lalu.. ngeri banget kaka” katanya dengan nada sedikit manja dan ketakutan
“wah kalo kamu benar-benar melihatnya ya lumayan menakutkan juga ya, mungkinkan itu Wenly atau Jessy ya?” jawabku dengan sedikit spekulasi kecil
“mungkin saja sih ka, ah iya ka.. aku lihat beberapa malam yg lalu dia menuju arah kamar kaka” katanya lagi, membuatku syok saja.. jantungku berdebar kencang
“wah.. mana mungkin.. ah kamu yang benar saja” jawabku agak sedikit khawatir
“iya sih ka, tapi kupikir namanya hantu bisa berkeliling kemana saja ya.. ah jadi serem pengen pindah” serunya sedikit ketakutan
“mudah-mudahan saja dia tidak mengganggu kita ya.. selama ini kita tidak punya masalah dengan Wenly maupun Jessy.. jadi kalau itu salah satu hantu mereka, munkin dia hanya kangen tempat ini saja.. tapi tidak akan mengganggu kita.. sepertinya” jawabku menenangkan diri dan menenangkan Erica juga
Obrolan kitapun berlanjut ke arah hal-hal yang lebih ringan akhirnya, dan Erica sudah mulai berkurang takutnya.
Aku kembali ke kamarku sendiri.. ada perasaan ngeri juga, jika yang dikatakan Erica benar.. tapi aku coba untuk tidak terlalu memikirkannya dan mencoba tidur..

~~~
Lagi.. terbangun di pagi hari dengan suara sirine polisi, ambulan dan kerumunan orang-orang
Kali Ini yang menjadi korban pembunuhan sadis adalah Erica. What the fuck!
Aku mulai frustasi.. aku rasa tempat ini bukan digentayangi hantu tapi pembunuh berantai.. dan siapa tahu aku berikutnya.. tidak tanggung-tanggung.. kali ini bukan saja Erica yang jadi Korban, tapi kekasih Erica yang kebetulan ada di kamar itu bersama Erica menjadi korban yang tidak kalah sadisnya..
Lehernya ditusuk, kulitnya disayat-sayat, diperkirakan Pacar Erica berusaha menyelamatkan Erica dan sempat melakukan perlawanan sehingga ada luka memar di kepalanya bekas ditimpa benda keras..
Setelah mendapat informasi dari polisi, aku kembali kekamar mengunci diri.. merasa ragu untuk keluar
Entah mengapa aku sangat takut..
Kemudia aku menenangkan diri dengan membasuh kepalaku
Shit! Apa yang terjadi dengan tempat ini? Mengapa ada pembunuhan berantai disini..
Aku memutuskan untuk mandi dan mengemasi barang-barangku.. kali ini aku tidak akan bekerja.
Badanku terasa lelah dan sakit, aku merasa stress yang menimpaku akhir-akhir ini semakin membuat badanku kurang fit sehingga otot menjadi tegang dan terdapat memar-memar dikulit termasuk di bagian pundak.. ah rupanya aku jangan terlalu memikirkan kasus ini, selama aku pindah secepat mungkin dari sini sebelum malam tiba.. aku pasti aman.. pikirku demikian karena pembunuhan selalu terjadi malam hari ketika orang-orang tertidur..

~~~
Akhirnya aku menemukan apartemen baru.. sejenak istirahat tanpa mempedulikan semua propertiku.. kubiarkan saja tergelatak dalam kotak, aku istirahat saja dulu sebelum menata kembali semua barangku itu..

~~~
Beberapa hari berlalu Aku bekerja seperti biasa, dan aku sedikit mendengar kabar tentang apartemen itu telah kosong.. aku merasa kasihan dengan pemilik apartemen.. gara-gara pembunuhan berantai.. kini dia kehilangan pendapatan..
Aku sebenarnya tak mau terlalu mempedulikan, hanya terpikir bahwa sekarang tempat tinggalku lumayan tenang, memang kadang kudengar pembunuhan serupa masih terjadi tapi hanya mendengar lewat berita televisi saja.. kadang menimpa sopir taxi kadang menimpa karyawati yang baru pulang tengah malam sendirian.. dibunuh ditempat sepi.. ah ngeri juga lumayan.. kalau begitu aku benar-benar harus menghindari pulang malam.

~~~
Satu bulan berlalu, siang ini aku bekerja dikantor seperti biasa.. kaget sekali tiba-tiba ada penggeledahan di kantor.. aku heran ada apa sebenarnya.. rupanya para polisi itu mencari aku. Hah!
Polisi-polisi itu menemukan nametag ku di dekat lokasi kejadian pembunuhan.. awalnya aku gugup namun kemudian kujelaskan bahwa tempat itu memang jalanan yang sering kulewati ketika pulang kerja dan kebetulan tali nametag nya sudah longgar jadi bisa saja terjatuh..
Setelah banyak bediskusi dan mengiterogasi akhirnya polisi-polisi itu pergi
“terimakasih atas kerjasamanya nona Mia, lain kali hati-hati jangan terlalu pulang malam” kata polisi itu sebelum pamit
Aku menggangguk tanda mengerti.

~~~
Setibanya dikamarku, aku merasa tenang sekarang, selama aku berhati-hati mungkin aku tidak akan kenapa-napa pikirku, terlintas dalam pikiranku kengerian yang dirasakan korban-korban pembunuhan itu.. ah tapi sudahlah.. aku hanya ingin beristirahat dan menata properti-propertiku kembali setelah sekian lama tidak kurapikan..
Aku membuka satu kotak penuh foto kemudian aku melihat satu persatu untuk di tata di dinding… aku juga menemukan beberapa memory card yang mungkin berisi foto-foto yang tidak bisa kuingat lagi berapa jumlahnya.. aku berfikir akan memeriksa memory ini satu persatu, jika ada yang bagus akan kucetak lagi.. aku sangat bersemangat jika soal foto-foto
Setelah menata beberapa foto di dinding.. cukup melelahkan juga, aku kemudian berniat memeriksa memory - memory itu.. sebenarnya semuanya ada label kode di setiap memory itu yang menunjukkan kategori potret yang diambil, tapi ada satu memory yang tidak berlabel.. aku lupa memory apa ini.. kemudian aku penasaran dengan satu memory tanpa nama ini.. dan kuperiksa isinya di laptopku..
Aku terhentak kaget..
Keringat dingin menyelimuti tubuhku.. jantungku berdebar sangat kencang
Sesaat aku kembali dengan memory yang tiba-tiba berputar di kepalaku 9 tahun lalu yang menemukan ibuku tewas berlumuran darah di kamar mandi rumahku dan aku mengingat dengan jelas bagaimana aku membunuhnya, menusuknya berkali-kali hingga ayahku kaget melihatku dan akhirnya akupun membunuh ayahku.. dalam usia yang sangat muda aku telah membunuh ayah dan ibuku sendiri.. dan hatiku merasa puas dan ingin terus melihat bagaimana hasil karyaku menyayat kulit orang tuaku sendiri.. aku melukisnya.. tapi hasil lukisanku yang kusimpan dan sesekali kulihat sempat dirampas oleh penjaga panti asuhan..

Aku membenci orang tuaku karena mereka sering menekanku dengan berbagai aturan, tata krama dan kedisiplinan yang berlebihan.. hanya karena kita dari keluarga terpandang, kita harus tetap terlihat terpandang, harus pintar, disiplin dan berwibawa..
Mereka sering memarahiku ketika aku terlihat bermain dan menyia-nyiakan waktu belajarku
Aku tidak tahan dengan aturan-aturan itu, dan sering kudengar mereka bertengkar masalah pendidikanku dan bertengkar masalah-masalah kecil.. keluarga yang selalu ingin terlihat perfect tapi sebenarnya sangat tertekan..

(Memory itu berisi foto-foto korban yang dibunuh, dan isinya puluhan korban)
~~~
THE END

9 komentar:

  1. ga enak bgt, endingnya gantung
    gmn proses si Mia bisa jd psikopat kaya gt
    dan itu knp ga bisa ditemuin sama polisi?

    BalasHapus
  2. ini emang sepenggal cerita mini
    kalo detail ya masuknya novel ntar
    detailnya bisa kebayang sama setiap pembaca..
    boleh menduga-duga boleh berspekulasi tentang detail kejadian ^^
    thanks for reading >,<

    BalasHapus
    Balasan
    1. o gt..
      tp lebih asik kalo proses pembunuhannya diceritain
      biar lebih mantap :))

      Hapus
    2. ah terlalu mengerikan ^^
      jarang sih nulis yang terlalu mengerikan..
      kalo saya lebih ke permainan psikologi aja ^^

      tp thanks sarannya, mungkin lain kali dicoba ^^b

      Hapus
  3. keren cece...
    biarpun singkat tp bagus, tapi foto'y bikin kaget ^^"

    BalasHapus
  4. Agak serem juga ._.
    keep writing sist

    BalasHapus
  5. Jadi Mia itu Psikopat sekaligus doble personality gitu ya.. dia ga inget waktu bunuhin korban2nyah
    O.O
    Sugoi!

    BalasHapus
  6. bikin cerita romantis juga donk :)

    BalasHapus