https://twitter.com/evachimaru

Senin, 28 Juni 2010

konsep ekonomi

inti dari kegiatan ekonomi adalah adanya suatu kelangkaan "scarcity"
scarcity atau kelangkaan jika dijelaskan lebih lanjut adalah sesuatu yang tidak bisa didapatkan dengan cuma-cuma, perlu perjuangan atau usaha usaha tertentu untuk memperolehnya.
bisa diterapkan terhadap makanan, pakaian dan tempat tinggal.
manusia tentu saja memerlukan makan untuk mempertahankan hidupnya dan memenuhi keinginannya terhadap makanan itu sendiri. makanan tidak selalu mudah didapat, terkadang harus dicari dihutan (jika jaman prasejarah), dibeli ditoko(jaman sudah ada toko makanan), dipesan lewat telpon (ketika restoran junkfood sudah berdiri), pesan lewat ebay (waktu internet sudah jadi gaya hidup). itu cuma contoh, intinya bagaimanapun cara memperoleh objek yang diinginkan tetap saja memerlukan pengorbanan, yaitu harus mengeluarkan biaya, tenaga, dan pikiran. nah, itulah yang saya maksud "scarcity"...
dari sinilah nanti akan muncul dua permasalahan yaitu NEEDS and WANTS

oke, mari kita bahas "needs" and "wants" ini
pertama yang harus ditanyakan adalah..
apa bedanya makan sama jalan2 jalan?

jawabannya adalah.. kalo ga jalan-jalan juga kita ga bakalan mati, tapi kalo ga makan ya mati :P
jadi inilah bedanya needs (kebutuhan) dan wants (keinginan)
mari kita bedakan keinginan dan kebutuhan
kita pasti merasa perlu makan karena lapar, perlu tidur karena ngantuk, perlu rumah untuk tempat berlindung dari panas matahari dan gangguan binatang buas, perlu baju juga untuk melindungi diri kita dari sengatan serangga dan gangguan preman.. maka dari itu bisa dikatakan bahwa kita sedang mengalami kebutuhan (needs) dan sifatnya mutlak harus terpenuhi, jika tidak maka matilah kita.. tidak akan ada kata ekonomi lagi kalo sudah mati, yang diperlukan adalah amal perbuatan baik (O.O)

nah bedanya sama keinginan adalah begini,misalnya berhasrat mendapatkan sesuatu tetapi sebenarnya tidah terlalu penting.

sebenarnya makan merupakan kebutuhan, tapi bisa berubah jadi keinginan jika sudah melebihi batas "seperlunya". seperlunya ini adalah batas dimana ketika kita mencapai tahap itu maka kita aman, aman adalah masih bisa bernafas, masih bisa berjalan, masih bisa tidur nyaman, ga kedinginan, ga kepanasan, ga marah-marah, ga sedih, ga sakit, dan ga takut adalah kategori cukup (hehe)
kalo sudah melebihi batas itu bisa dikatakan merupakan keinginan.

kalo baju yang sudah dimiliki masih kurang, dan masih ingin baju-baju mewah, bermerek, mahal, modis maka itu sudah merupakan keinginan (bukan sekedar kebutuhan lagi).

makanan, rumah, dan lain-lain yang merupakan kebutuhan bisa berubah jadi keinginan kalo sudah berlebihan, ingin rumah mewah, kapal pesiar, pesawat jet pribadi, maka itu adalah keinginan.
tapi kalo ga beli kapal pesiar bakalan mati itu dikategorikan sebagai kebutuhan.
atau kalo pake baju malah jadi malapetaka, apa ya namanya? ya itu bukan keingina, bukan kebutuhan, tapi racun.. harus ditinggalkan dan dijauhi karena bahaya...

jadi intinya keinginan dan kebutuhan terletak pada kegunaan emosi yang kita keluarkan dari dalam kepala kita, maksudnya jika menggunakan emosi ya keinginan, tapi kalo menggunakan logika ya kebutuhan (itu teori dari saya, bukan Adam Smith).